SURAT PERJANJIAN
Zahratul Azizah
ibu,
ini kubawa sepiring kaktus
untuk makan malam kita
malam makin larut,ibu
tuangkan air matamu ke dalam gelas kaca
kita teliti gerakan busanya
lalu kita minum bersama-sama
agar kaktus tidak begitu busuk
agar mengeras baunya yang busuk
maaf,ibu...
sejak kecil aku selalu mengganggumu
menguras air susumu
menguras air matamu
bukan begitu maksudku
matahari yang salah,ibu
membakarku,merayuku,menghisapku
menerobos celah-celah dinding nuraniku
kau kini menangis
ketika sawah dan ladang kasih kita mengering
ibu...
saat aku kau sapih
aku merintih
bacalah suratku,ibu
kuselip suratku di balik kusen jendela
bacalah sepertiga malam
di bawah remang taplek musholla
Arsip Blog
-
▼
2010
(40)
-
▼
Juli
(23)
- PUISI: AIR MATA AYAT SUCI
- PUISI: UNTUK LORONG
- PUISI: wajah malam
- GUNUNG TAMBORA
- BANGSAKU
- SALAM RINDU
- BERUCAP KATA
- SURAT PERJANJIAN
- MERPATI PUTIH
- SANG PENYIHIR
- MEMETIK BUKIT DI DADAMU
- MENCINTAI KAMU
- PENGANTIN JAGUNG
- CAHAYA CINTA
- SIHIR CINTA
- API SUCI
- SEHABIS BERSIN
- BUNDA
- EPILOG
- ENIGMA
- RENUNGAN
- ANAK JALANAN
- TUHAN TELAH MENEGURMU
-
▼
Juli
(23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar