API SUCI
sutan takdir alisyahbana
selama napas masih mengalun
selama jantung masih memukul
wahai api bakarlah jiwaku
biar mengaduh biar mengeluh
seperti waja merah membara
dalam bakaran api nyala
biar jiwaku habis terlebur
dalam kobaran nyala raya
sesak mendesak rasa kalbu
gelisah liar mata memandang
di mana duduk rasa dikejar
demikian rahmat tumpahkan selalu
nikmat rasa api menghangus
nyanyian semata bunyi jeritku
Arsip Blog
-
▼
2010
(40)
-
▼
Juli
(23)
- PUISI: AIR MATA AYAT SUCI
- PUISI: UNTUK LORONG
- PUISI: wajah malam
- GUNUNG TAMBORA
- BANGSAKU
- SALAM RINDU
- BERUCAP KATA
- SURAT PERJANJIAN
- MERPATI PUTIH
- SANG PENYIHIR
- MEMETIK BUKIT DI DADAMU
- MENCINTAI KAMU
- PENGANTIN JAGUNG
- CAHAYA CINTA
- SIHIR CINTA
- API SUCI
- SEHABIS BERSIN
- BUNDA
- EPILOG
- ENIGMA
- RENUNGAN
- ANAK JALANAN
- TUHAN TELAH MENEGURMU
-
▼
Juli
(23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar