Minggu, 22 Agustus 2010

CERPEN: saya seorang...........

SAYA SEORANG......

Tiurta Septa Mellina


teman-teman selalu menyuruh saya untuk mengirimkan untuk menjadi seorang model.saya sendiri tidak mengerti kenapa mereka sok tahu tentang diri saya.mereka seolah sibuk mengurusi keberadaan saya .

di mata guru-guru,saya termasuk siswi kelas III IPS yang rajin.kemampuan saya di bidang eksakta memang tidak terlalu baik.namun saya mampu menghapal dua belas halaman buku paket sejarah hanya dalam waktu satu malam.

o iya,saya lupa kalau kita belum berkenalan.nama saya prawita anggia.teman-teman memanggil saya wita.terkafang teman-teman lelalki memanggil saya dengan witong,geboy,atau bahkan curut.bagi saya dengan panggilan apapun tidak masalah.
teman-teman sangat menyukai rambut saya yang panjang dan hitam.jika pelajaran kosong,mereka terkadang menyisir rambut saya,mengepangnya menjadi dua bagian.mengonde rambut saya.mengikatnya dengan pita warna-warni.

saya tidak pernah terlambat datang ke sekolah selama tiga tahun berturut-turut.saya selalu mengerjakan PR.saya tidak pernah mengobrol saat guru menerangkan.saya tidak pernah dapat nilai empat untuk mata pelajaran apapun.saya selalu mendapatkan peringkat dua di rapor.bahkan saya selalu mencetak prestasi.prestasi apa saja.kejuaran baseball,mengarang,baca puisi,story telling,pidato,kejuaraan renang,panjat pinang.

saya punya banyak teman ariel,panji,sonya,henru,jeanny,wawan,tika,heni,yunus,nicholas...
diantara sekian banyak teman saya,ada seorang teman yang sangat berarti bagi saya.namanya mariska hendrawan,panggilannya maris.dia teman sekelas sejak saya SMP.maris berparas cantik.maris sangat cerdas.ia jago berbahasa mandarin dan perancis.dia seorang model freelancer.kadang jika maris tidak masuk karena ada fashion show,saya merasa kesepian.

suatu hari maris tiba di sekolah pukul 07.20 WIB.pak edward,guru geografi kami,menegur maris dengan kata-kata yang kejam.saya tidak relamaris diperlakukan seperti itu.tapi,untung lah,maris tidak disuruh belajar di koridor sekolah.
"aku ketiduran,wit.semalam aku pulang jam dua pagi.aku mainsinetron,"jelas maris.
saya tersenyum.maris memang berbakat.wajar kalau ia menjadi aktris sinetron."bagaimana dengan henri?kamu terima dia jadi pacar kamu?"

"tidak,saya tolak,ris,"jawab saya santai.maris mengernyitkan dahinya.maris tampak kecewa.saya jadi tidak enak dengan maris.ia sudah susah payah mengenalkan saya dengan henry cowok pindahan dari banjarmasin yang populer di sekolah karena tampangnya yang keren tapi nyatanya saya menolak cinta henry.

"kenapa?aku merasa henry tidak jelek,otaknya juga lumayan.kamu punya pacar,yawit?maris terus menuntut alasan mengapa saya menolak henry.

"tidak,ris,saya tidak punya pacar,"jawab saya dengan jujur."kamu sendiri,kenapa belum punya pacar?kamu cantik,model,artis sinetron lagi!"

maris tersenyum."aku menunggu seorang sampai ia menyatakan perasaannya padaku,wit"

saya merasa lega ketika mendengar pernyataan maris.lega sekali

maris menjejalkan sepotong donat bertabur coklat butir ke dalam mulutnya yang mungil.saya memandangnya dengan pandangan menyelidik.maris memang cantik.sangat cantik!

"O ya,wit,besok sampai empat hari kemudian aku tidak bisa masuk sekolah,"ujar maris kemudian
"kenapa?!"

'aku harus syuting ke lembang,"
napas saya menjadi sesak .tubuh saya tiba-tibalemas.esok sampai empat hari mendatang saya tidak akan bertemu maris.saya pasti akan sangat merindukan maris.

esoknya maris benar-benar tidak masuk sekolah.saya duduk sendiri.sepanjang pelajaran saya tidak bersemangat.tidak ada maris di samping saya.tidak ada yang mencubit pipi saya.tidak ada yang mengepang rambut saya.tidak ada gelak tawa antara saya dan maris.tidak ada wangi parfum maris yang lembut.

saya pulang sekolah sendiri.henry menghampiri saya.dia mengajak saya pulang bareng.saya sama sekali tidak mengindahkan ajakannya itu.kemudian ariel pulang bareng.saya tidak.saya juga tidak mau.kemudian dimas,samuel,jack,nicholas,dian.tapi saya tetap tidak mau.

saya merebahkan tubuh diatas ranjang.di dinding,di cermin,di jendela,di pintu di tiap sudut kamar saya hanya ada bayang-bayang wajah maris.saya ingin sekali mengirimnya sms,tidak ada pulsa.saya harus tetap bertahan dalam kondisi seperti ini.

kemudian maris masuk sekolah,hati saya berbunga-bunga.tapi maris sedikit berubah.ia tidak seperti yang dulu.ia selalu memperhatikan penampilannya di cermin.maris genit!saya benci cewek genit!

"kamu sudah cantik.kok.buang saja cerminnya,"tukas saya suatu hari maris terbengong-bengong.

"O ya?penampilan itu pentinguntuk seorang artis.akutidak mau sehelai rambutku berantakan,apalagi make up yang luntur terkena keringat,"jawab maris.benar maris sungguh telah berubah.

"kamu berubah ris,!kamu bukan sahabat saya.saya benci kamu!"saya berlari meninggalkan ia di kelas.berlari sejauh mungkin.saya benci maris!

"wita,maafkan aku ya?aku tidak bermaksud..."suara maris membuat saya menghentikan tangis.saya menoleh,menatap wajahnya.

"maris.."saya memeluk maris dengan penuh kasih.saya harap maris tetaplah maris.tidak akan berubah.

hari berikutnya semua kembali seperti semula.suatu hari saat henry menghampiri saya dan maris yang sedang menyantap semangkuk mie ayam di kantin.

"hei cewek!boleh makan disini.nggak?tanya henry.saya dan maris mengangguk.henry duduk di samping antara saya dan maris.saya biasa saja duduk di dekat henry.tidak ada perasaan khusus.

"sinetron kamu kapan tayang,ris?tanya henry.
"eng..mungkin pertengahan tahun depan,"jawab maris sedikit kikuk,semenjak tadi saya sibuk dengan mie ayam saya.saya sama sekali tidak peduli dengan henry.

"O ya ,wit aku ada formulir untuk jadi model di sebuah majalah remaja.kamu ikut ya?"henry berusul

saya menatap nya dengan tajam."lebih baik formulir itu kamu simpan,kemudian berikan sama anakmu nanti,"celutukku,henry terdiam.

pulang sekolah aku bareng dengan maris.henry lagi-lagi menghampiri kami dengan sedan barunya.

"bareng,yuk?!"ajaknya.maris menatap saya."kamu tidak bisa merepotkan orang .duluan saja,"saya menjawab.

henry kemudian berlalu.kelihatannya ia tersinggung dengan saya tidak peduli

esoknya maris menghampiri saya dengan wajah ceria."kenapa,ris?lagi bahagia,ya?"tanya saya.

"seseorang yang selama ini aku tunggu,ternyata semalam menyatakan perasaannya padaku.kata maris.
"siapa?"tanya saya dengan tidak bersemangat.
eng...henry.semalam kita jadian,"jawab maris.

tubuh saya menjadi lemas.semua harapan yang saya bangun agar menjadi sebuah istana
harapan,pupus sudahhanya karena henry.saya menundukkan kepala.menitikkan setetes airmata kekecewaan.

"wita,aku tahu aku sudah `makan teman`.seharusnya aku tidak melakukan ini.pacaran dengan henryyang dulu pernah suka sama kamu.tapi,sungguh,wit,aku sangat mencintai henry denga sepenuh hatiku,"jelas maris.

kata-kata maris makin membuat saya terpukul."bukan,ris,bukan karena saya mencintai henry,"elak saya.

"lalu?"wajah maris bertanya-tanya.saya mengangkat wajah.

"saya mencintai kamu,ris"
maris terperengah.ia sungguh tidak percaya perihal kelesbianku.

Kamis, 19 Agustus 2010

PUISI:SEBELAH TANGAN

SEBELAH TANGAN

Heni Wijaya

tiada yang terasa tak pedih
bila suatu tak diraih
tiada terasa yang tak sayang
bila sesuatu hanya dalam lamunan

Air mata kesejukan adalah
debar kepalsuan dalam roman khayalan
inilah suratan tiada datang
ilham menjelang

Ku tiada mengerti mengapa
sekali akan melangkah jatuh lagi
Ku tiada menduga mengapa
yang membuatku gelisah

ketika ingin kugapai
sesuatu itu terbang
ketika ingin kuraih
sesuatu itu kandas dan gelisah

Dan wajah itu semakin menjadi menawan
oleh setipis senyuman
biarlah dia membuat simpatiku selamanya
biarlah aku terlanjur jatuh padanya
Dan biarlah dia hanya hadir
dalam lamunan dan angan yang tersisa
memang sesuatu itu belum punyaku
dan tiada pernah akan menjadi milikku
(tapi damaikan hati ini dari resahmu...!)

PUISI:MEJA TULIS

MEJA TULIS

Dries

Di depanmu aku duduk
menghadapi buku terkantuk
menghafal semalam suntuk
tapi sayang ....tak masuk-masuk

Di depan meja tulis
sudah biasa aku menangis
seperti setan yang meringis
kala kenangan datang mengiris

Di depan meja tulis aku membaca
surat cinta dari si dia
tapi itu hanya kenangan lama
yang datang saat aku terlena

Di depan meja tulis aku berdoa
pada tuhan yang maha kuasa agar aku tidak merana
pada kenangan yang telah lama

PUISI:SHANG HAI

SHANG HAI

Sutradji Calzoum Bachrie

ping diatas pong
pong diatas ping
ping ping bilang pong
pong pong bilang ping
mau pong?bilang ping
mau mau bilang pong
mau ping?bilang pong
mau mau bilang ping
ya pong ya ping
ya ping ya pong
tak ya pong tak ya ping
tak ya ping tak ya pong
kutak punya ping
pinggir ping kumau pong
tak tak bilang ping
pinggir pong kumau ping
tak tak bilang pong
sembilu jarakMu merancap nyaring