UNTUK LORONG
Nding Saefudin
bertutur katalah yang baik saudaraku
bukan berkata untuk mencuri
berdirilah rentangkan tangan
buat lingkaran indah
lantas kita isi pundi-pundi kesepakatan
untuk menjalin kemufakatan
lepas dan relakan apa yang kita miliki
kita ramu bersama berbuat sesuatu
lantas kita tebarkan dalam lorong
agar lorong gelap menjadi terang
dan terisi menjadi berguna
lorong gelap disana menanti
apa yang kita miliki
liar
gunduka awan liar berkejaran
tak ada lagi putih
hitam semakin berkuasa
ufuk timur liar tak bersahabat
tak lagi memancarkan cahaya
gelap terus menyelimuti
garis-garis nurani liar berkuasa
menhantam kebenaran
menghujam demi kekuasaan
ayat-ayat suci dijadikan topeng
liar berhamburan tak lagi nyata
telah menjadi lipstik berdasi
kebenaran iman liar menjadi jasad
mati terbunuh mengejar jahil
tersungkur lumpur buta
engkau dan aku liar
saling merebut ketenaran
hanya tuk menunjukkan kemampuan
Arsip Blog
-
▼
2010
(40)
-
▼
Juli
(23)
- PUISI: AIR MATA AYAT SUCI
- PUISI: UNTUK LORONG
- PUISI: wajah malam
- GUNUNG TAMBORA
- BANGSAKU
- SALAM RINDU
- BERUCAP KATA
- SURAT PERJANJIAN
- MERPATI PUTIH
- SANG PENYIHIR
- MEMETIK BUKIT DI DADAMU
- MENCINTAI KAMU
- PENGANTIN JAGUNG
- CAHAYA CINTA
- SIHIR CINTA
- API SUCI
- SEHABIS BERSIN
- BUNDA
- EPILOG
- ENIGMA
- RENUNGAN
- ANAK JALANAN
- TUHAN TELAH MENEGURMU
-
▼
Juli
(23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar