Kamis, 11 November 2010

CERPEN: sahabat yang pergi

oleh:anakbulak

hujan gerimis malam ini begitu membuat hatiku dingin.saat ini kerebahkan tubuhku dalam dalam lamunan yang dalam tentang sebuah cerita.waktu berlalu begitu cepat namun cerita itu tak pernah hilang dalam benakku.pagi yang cerah aku berjalan menyusuri jalanan yang masih sepi bersama teman baikku,agus namanya.kami memang hobi jalan santai di pagi hari biasanya setiap hari minggu kami selalu jalan-jalan pagi.

kami teman akrab sejak SMA,bahkan hubungan kami seperti saudara kandung.aku ingat waktu aku tidak mengerjakan tugas bahasa indonesia dia rela memberikan hasil tugasnya padaku.dan juga aku saat aku dipukuli oleh anak-anak kelas lain,dia menolongku dan membawaku kerumah,bahkan mengorbankan ongkos pulangnya untuk mengantarku pulang.

begitulah persahabatan kami,hari-hari berlalu dengan penuh suka duka seperti sebuah warna dalam persahabatan kami.namun,mendadak hatiku gelisah seperti ada sesuatu yang tak beres terjadi.benar saja,esoknya aku mendengar kalau teman baikku mengalami kecelakaan saat pulang mengaji.aku langsung was-was dan ingin tahu apa yang terjadi.menurut kabar dari teman sekelasnya dia sekarang di rumah sakit.aku pun ingin menjenguknya dan ingin tahu perkembangannya.aku harap dia baik-baik saja dan kami dapat bermain bersama lagi.

pagi itu begitu kelabu dengan ratapan teman-teman sekelasku dan begitu juga ratapanku,namun kenangan bersamanya membuatku lebih merasakan kepedihan layaknya kakak kehilangan adiknya.hari-hari berlalu tanpa dirinya membuat aku semakin sedih sampai prestasiku menurun akibat kejadian tersebut.seorang temen sekelasku mengajakku liburan ke daerah pegunungan di daerah cirebon,namun aku menolaknya dan teman-temanku yang lainnya juga melakukan hal yang sama untuk menghiburku mereka mengerti hubunganku dengan agus begitu begitu dekat karena mereka sering melihat kami berjalan bersama.

saat malam,hujan begitu deras mengingatkanku pada dirinya,teman baikku yang selalu di benakku.aku berdo`a padaku tuhan yang kuasa agar kami bisa bermain bersama lagi.tapi ternyata tuhan berkehendak lain,teman baikku harus pergi meninggalkanku dan semua kenangan yang pernah kami lalui.hatiku merasa bersalah kenapa aku bisa kehilangan dirinya orang yang bisa aku percaya dan selalu menemaniku sampai akhir hayatnya.

hari senin,1 bulan sejak kematian temanku.aku selalu murung dan tak punya semangat untuk bermain,beberapa kali temanku yang lain mengajakku bermain aku selalu menolaknya."sudahlah frans,dia sudah tak ada dia juga tak ingin kamu murung seperti ini dia sudah damai di sisi-Nya relakan dia frans"kata irfan temanku.aku sadar memang tak selamanya aku harus menangisi kepergian agus aku harus bangkit dan membangun kembali masa depanku.saat jam terakhir ada tugas bahasa indonesia untuk mengarang puisi sebelum pulang teman-temanku bertanya tentang apa tema puisi mereka.dan begitulah keadaan kelasku selalu riang dan gembira hanya saja kesedihanku telah membuatku lupa cara untuk tertawa.

dalam rintik hujan,aku menulis sebuah puisi.puisi ini bukanlah puisi tentang cinta,petualangan,dan fantasi seorang penulis yang terobsesi akan suatu imajinasi tapi ini puisi tentang seorang yang pergi jauh dari dari hatiku.

esok harinya,aku membacakan puisiku didepan kelas .aku menghela napas dan kemudian mulai membacakan puisiku:
bulan telah tunjukkan sinarnya
matahari telah tunjukkan cahayanya
ayam jantan telah perdengarkan suaranya
namun mengapa kau tak ada....

dan aku telah lupa kepergianmu telah buatku lupa
akan waktu dan semua yang telah aku perbuat
kita teman selamanya namun kau pergi
seakan kau tak pernah mau bersamaku lagi
adakah kau mengerti jika ku dan kau
begitu satu

saat ini kuceritakan pada dunia
tentang aku kau dan kenangan kita
tuhan......
jika kau bisa dengar aku berdo`a akankah kau tahu
tuhan....
bila ku berharap akankah kau kabulkan
ku ingin waktu kembalikan semua kebahagian kami

teman....
puisi ini adalah do`a
puisi ini adalah harapan
puisi ini adalah bait-bait langkah kita

aku harap kau dengar ku berdo`a
diatas ku lihat kau bersama terangnya bintang
begitu indah di sana dan
ku ingin bermain lagi namun
takdir telah pisahkan kita

tuhan jangan beri aku batas
agar ku selalu mengingatnya
tuhan jangan beri aku lupa
agar ku selalu mendo`akannya
teman damailah engkau disana


dan itulah puisiku tentang persahabatan kami.teman memberi tepuk tangan yang meriah bagi puisiku,mereka tidak tahu perasaanku yang kacau setelah aku membacanya.puisi ini bagai album kenangan kami yang begitu indah,sedikit saja aku melihatnya mataku yang berkaca-kaca akan mereka lihat.kini aku telah melanjutkan pendidikanku ke sebuah universita di bandung dan aku mendapat teman dan pengalaman baru namun aku tetap tak bisa melupakan agus,teman baikku yang selalu bersamaku.kini dalam malam yang penuh gerimis aku membaringkan tubuhku yang lelah.bayangannya masih teringat jelas di benakku,mungkin dia teman terbaikku sampai aku mendapat penggantinya karena dia selalu hiasi malamku dengan kenangan kami.tuhan,akankah aku bisa bersamanya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar