ESHA TEGAR PUTRA
Penjulur lidah
Kau,sesuatu yang menjulurkan lidah
Dari puncak lembah,hingga basah liurmu terus
Menetes dan mengirim bau tak sedap ke dinding
Karang lalu bau itu menyelusup ke batu-batu gua
(bau liur yang lebih tajam dari kencing kelelawar
Hamil ataupun bangkai ular yang mati kekenyangan
sehabis makan kambing hutan),dari asal apakah
Kau terlahir?sejauh ini bukanlah kau berinduk
Pada titik cahaya malam yang menyangkut di
Reranting pohon mati?dan bukanlah cahaya itu
Berasal dari ekor kunang-kunang yang sedang
Berpihak di bawah bulan terang
Kau si sepi yang beranjak ke arah mati,beranjak
Dari sebuah lubang segan yang pantang mengenyam
Hujan dan kabut dingin.kau terlahir dari induk yang
Binal kukira,sebab kulitmu bau masam,bau getah
batang busuk.mungkin juga kau si binatang ingkar
Yang dikutuk berlidah panjang hingga kau tak
Sanggup mengecup manisnya malam.kau si malang
Berbadan hilang,menggantungkan hidup pada sepinya
Jalanan angin.malukah kau bertanya pada setiap
Gerak air(pada tetes hujan yang merengsek turun
Dari daun kemumu)atau bilangan nasib yang kian
Buruknya telah disuratkan alam ke rahim indukmu
Hingga kau lahir membentuk sesal teramat
Kandangpadati,2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar